BAB 8
Penduduk dan Permukiman
Gambar 8.1: Perbandingan kepadatan penduduk di Australia
Jumlah dan kepadatan penduduk
Penduduk Australia pada tahun 2001 mencapai kira-kira 19,5 juta orang dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang jumlahnya mencapai 220 juta orang.
Jumlah penduduk bertambah 1,1% setiap tahun dibandingkan dengan di Indonesia yang tingkat pertumbuhan penduduknya mencapai 1,4% setiap tahun.
Dengan luas tanah 7.713.000 kilometer persegi, rata-rata kepadatan penduduk di Australia adalah kira-kira 2 orang untuk setiap satu kilometer persegi tanah. Sebagai perbandingan, dengan luas tanah 1.919.443 kilometer persegi, kepadatan penduduk Indonesia sekarang adalah kira-kira 99 orang untuk setiap satu kilometer persegi.
Kepadatan penduduk di Australia dapat dilihat pada Gambar 8.1.
Gambar 8.2: Proporsi penduduk yang tinggal di ibukota-ibukota
negara bagian
Persebaran penduduk
Kebanyakan orang Australia, yakni lebih dari 85%, tinggal di kota kecil dan kota besar.
Lebih dari 63% orang Australia tinggal di salah satu ibukota negara bagian, atau di ibukota negara (Lihat Gambar 8.2).
Penduduk ibukota-ibukota negara bagian dan ibukota negara juga dapat dilihat dalam Gambar 8.3.
Gambar 8.3: Jumlah orang yang tinggal di kota-kota utama
di Australia
Kira-kira 71% penduduk Australia tinggal di kota yang jumlah penduduknya lebih dari 100.000 orang. Kota-kota ini terdiri atas Sydney, Melbourne, Brisbane, Perth, Adelaide, Newcastle, Canberra, Gold Coast City, Wollongong, Geelong, dan Hobart Australia adalah salah satu negara di dunia yang kebanyakan penduduknya tinggal di kota.
Kebanyakan kota-kota di Australia terletak di sepanjang garis pantai. Peta pada Gambar 8.3 menunjukkan bahwa kebanyakan orang Australia tinggal di daerah pantai sebelah timur dan selatan. Meskipun ada beberapa kota di daerah pedalaman, di sana penduduknya tidak banyak jumlahnya dan mereka terutama bekerja dalam bidang pertanian dan pertambangan. Perkecualian terhadap keadaan ini adalah kota Canberra, ibukota negara Australia, yakni sebuah kota pedalaman yang penduduknya lebih dari 300.000 orang.
Australia tidak seperti Indonesia dan negara Asia lain yang penduduknya kebanyakan tinggal di kota-kota kecil di daerah pedalaman dan di pedesaan.
Meskipun Australia merupakan negara yang amat luas dengan daerah daratan
yang besarnya empat kali Indonesia, tidak banyak daerah yang cocok untuk
daerah hunian. Daerah-daerah yang paling sesuai
untuk hunian adalah daerah pantai yang iklimnya nyaman dan curah hujannya
cukup. Daerah pantai Australia sebelah utara tidak dihuni oleh banyak
penduduk karena iklim tropisnya sangat kering. Daerah pedalaman dan daerah
pantai barat Australia terlalu gersang untuk digunakan sebagai daerah
pertanian dan daerah hunian.
Kota-kota pantai
Kota hunian Eropa pertama adalah Sydney, yang didirikan di tahun 1788 di Pelabuhan Jackson. Sekarang tempat hunian pertama ini penuh dengan gedung-gedung besar yang modern dan dapat dilihat pada Gambar 8.4.1.
Sydney City Counci
Gambar 8.4.1: Tempat hunian pertama di Sydney dilihat
dari timur laut.
Sebagai ibukota negara bagian New South Wales, Sydney adalah kota terbesar di Australia (Lihat Gambar warna 13).
Sydney City Council
Gambar warna 13: Kota Sydney. Kebun Raya, Gedung Opera
dan pusat perkantoran dapat dilihat.
Ibukota negara-negara bagian lain juga dihuni oleh para penjelajah lautan (Lihat Gambar 8.4.1 sampai 8.4.7). Dulu kota-kota ini didirikan dalam rangka membangun sebuah pelabuhan yang baik. Pelayaran melalui laut di sepanjang garis pantai Australia dapat dilakukan secara cepat, relatif aman, dan nyaman. Oleh karena itu, banyak sekali penduduk Australia yang tertarik untuk tinggal di kota-kota dekat pantai.
Tourism Victoria
Gambar 8.4.2: Melbourne dan Sungai Yarra
Gambar 8.4.3: Brisbane
Gambar 8.4.4: Perth
South Australian Tourism Commission
Gambar 8.4.5: Adelaide
Tourism Tasmania
Gambar 8.4.6: Hobart
Gambar 8.4.7: Darwin
Daerah-daerah pantai di kawasan Australia timur yang beriklim sedang dan subtropis mempunyai suhu dan curah hujan yang ideal bagi tempat tinggal manusia. Kawasan ini juga baik untuk pertanian.
Di Australia timur, daerah hunian terpadat membentang mulai dari pantai sampai ke Daratan Tinggi Timur (Pegunungan Pemisah Besar). Di jalur pantai ini ada banyak sungai dan tanah yang subur. Kira-kira 80% orang Australia tinggal di daerah-daerah pantai di Australia tenggara.
Kira-kira 40% orang Australia tinggal di lima kota-kota besar di Australia Tenggara, yakni di Sydney, Newcastle, Wollongong, Melbourne dan Geelong. Kota-kota besar selain ini adalah Perth, Adelaide, dan Townsville.
81% dari penduduk Australia tinggal di negara-negara bagian sebelah timur, yakni di Queensland, New South Wales dan Victoria. Di setiap negara bagian, penduduknya terpusatkan di ibukota negara bagian.
Menjelang tahun 2000, kota Melbourne, Adelaide dan Perth diperkirakan akan ditempati oleh 70% penduduk dari seluruh negara bagian. Sydney akan ditempati oleh lebih dari 60% penduduk negara bagian, Brisbane 50% dan Hobart 40%.
Kantor-kantor pemerintah, perniagaan, industri dan universitas terletak di ibukota. Ibukota negara bagian di negara Australia mempunyai penduduk yang jumlahnya lebih banyak daripada di kota terbesar kedua di setiap negara bagian. Hal ini serupa dengan kedudukan kota Jakarta di Indonesia yang penduduknya jauh lebih banyak dibandingkan di kota terbesar kedua di Indonesia, yakni Surabaya.
Susunan kota-kota Australia
Kebanyakan kota-kota besar di Australia mempunyai pusat daerah perniagaan. Pusat daerah perniagaan mempunyai fasilitas-fasilitas yang paling penting seperti fasilitas pemerintahan, perniagaan, perdagangan, pendidikan dan hiburan. Jasa pelayanan kereta api, bus, dan perahu tambang terpusat di sana. Tanah di sana paling mahal harganya. Oleh karena itu, tanah itu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bangunannya tinggi-tinggi. Namun, ada daerah-daerah tertentu yang dipergunakan untuk taman dan tempat terbuka untuk umum.
Asian Field Study Centres
Gambar 8.5: Perumahan lebih tua yang sudah diperbarui
di daerah dalam kota
Kota-kota besarnya mempunyai kawasan tempat tinggal yang sudah mapan di sekitar pusat daerah perniagaan. Di sini perumahannya lebih tua usianya (Lihat Gambar 8.5). Daerah ini disebut daerah dalam kota. Oleh karena kawasan ini berdekatan dengan pusat kota, tanahnya sangat berharga dan daerah itu sangat padat penduduknya. Daerah-daerah itu juga mempunyai industri jasa dan pabrik (Lihat Gambar 8.6).
Asian Field Study Centres
Gambar 8.6: Perumahan di daerah dalam kota bersama industri
jasa dan pabrik
Di luar daerah pusat kota terdapat daerah pinggiran kota. Kebanyakan orang Australia tinggal di daerah pinggiran kota ini. Orang Australia suka tinggal di rumah-rumah besar yang ada kebunnya. Mereka juga ingin mempunyai rumah sendiri di daerah pinggiran kota (Lihat Gambar 8.7).
Asian Field Study Centres
Gambar 8.7: Perumahan yang lebih tua di daerah pertengahan
pinggiran kota
Rumah di pinggiran kota di Australia biasanya besar-besar dan terletak di atas tanah yang luas. Ada cukup tanah untuk halaman depan dan halaman belakang. Kadang-kadang juga ada kolam renang di belakang rumah.
Tingkat kepadatan tempat hunian di daerah pinggiran kota lebih rendah daripada di dalam kota. Oleh karena itu, kota-kota Australia tersebar secara luas. Hal ini disebut perluasan daerah perkotaan (Lihat Gambar 8.8).
Asian Field Study Centres
Gambar 8.8: Semacam perumahan yang baru di daerah pinggiran
kota.
Kepadatan penduduk kota Sydney, misalnya, hanya kira-kira 2.000 orang untuk setiap satu kilometer persegi dibandingkan dengan 13.000 orang untuk setiap satu kilometer persegi di Jakarta.
Pemberian fasilitas seperti jalan raya, tenaga listrik, gas, dan pembuangan air untuk daerah pinggiran kota biayanya mahal. Mahalnya biaya tersebut adalah karena fasilitas itu harus menjangkau jarak yang luas, yakni di perluasan daerah perkotaan di Australia.
Kereta api dan mobil
Dalam Abad ke-19 dan awal Abad ke-20, kota-kota besar dan kecil di Australia tumbuh di sepanjang jalur kereta api dan trem (Lihat Gambar 8.9 dan 8.10). Di kebanyakan kota-kota besar ada jaringan kereta api yang luas.
Public Transport Corporation
Gambar 8.9: Trem di kota Melbourne, trem juga ada di
Sydney dan Adelaide
Asian Field Study Centres
Gambar 8.10: Kereta api listrik di kota Sydney
Kendaraan mobil telah membantu terbentuknya hubungan antara jalur kereta api dengan daerah-daerah yang tidak ada layanan kereta apinya. Hal ini menyebabkan meluasnya daerah hunian perkotaan dan perluasan daerah perkotaan. Lalu lintas mobil dapat menyebabkan kemacetan. Lalu lintas juga menyebabkan pencemaran udara. Selain itu, biayanya mahal. Jalur kereta api lebih murah dan lebih cepat daripada jalur mobil. Kereta api mampu mengangkut 2.000 orang. Sebagai kota terbesar di Australia, Sydney merencanakan untuk mengembangkan jalur kereta apinya. Selama jam-jam sibuk, ada kereta api dalam setiap sepuluh menit.
Pembaruan dan intensifikasi
Baru-baru ini telah terjadi banyak perubahan di kota-kota besar utama di Australia. Pertumbuhan daerah pinggiran kota pada tahun 1950-an dan 1960-an telah disertai dengan merosotnya dan diabaikannya daerah-daerah tua dalam kota di Melbourne dan di Sydney. Orang-orang pindah dari kota ke perumahan di pinggiran kota dan jumlah penduduk di dalam kota menjadi menurun.
Selama 30 tahun terakhir ini telah terjadi banyak pembaruan dan perbaikan terhadap daerah-daerah tua dalam kota. Orang menyadari bernilainya daerah ini karena daerah tersebut dekat dengan pusat kota dan mempunyai banyak rumah tua yang menarik. Sekarang banyak bangunan di daerah-daerah ini yang diperbaiki (Gambar 8.5) dan dikembangkan, agar menarik untuk dijadikan daerah pemukiman.
Di banyak daerah, rumah-rumah yang dulu dibangun pada Abad ke-19 telah diperbaiki dengan menggunakan bahan dan teknik bangunan yang baru. Beberapa gudang dan pabrik tua juga telah diubah menjadi pemukiman yang menarik.
Asian Field Study Centres
Gambar 8.11: Rumah-rumah baru ini semuanya menggunakan
pemanas air bertenaga matahari.
Asian Field Study Centres
Gambar 8.12: Apartemen baru yang sangat padat memungkinkan
lebih banyak orang tinggal di dekat pusat kota
Pemerintah negara bagian menganjurkan agar orang-orang kembali ke daerah-daerah dalam kota. Hal ini disebabkan tingginya biaya untuk mengembangkan kota-kota satelit baru di pinggiran kota. Di kota-kota besar telah dibangun perumahan yang sangat padat di daerah dalam kota (Lihat Gambar 8.11 dan 8.12). Pembangunan ini seringkali dilakukan di daerah-daerah industri tua atau di daerah perdagangan.
Di Sydney, halaman stasiun kereta api, gudang, dermaga dan pabrik kecil telah diubah menjadi daerah hiburan. Daerah ini, yang dikenal dengan nama Darling Harbour (Pelabuhan Darling) dapat dilihat dalam Gambar 8.13a dan 8.13b
Darling Harbour Authority
Gambar 8.13a: Pergudangan tempat barang di jalur kereta
api 'Darling Harbour' dirobohkan. Bangunan itu diganti dengan aula tempat
pameran, pusat konvensi, pasar, akuarium, bioskop Imaks, dan pertamanan.
Darling Harbour Authority
Gambar 8.13b: Pembangunan Darling Harbour telah sangat
memperluas kekayaan kota Sydney. Tempat ini sangat populer dan banyak
wisatawan dari segala penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Pembangunan tersebut menyangkut gedung-gedung baru yang dibangun dengan menggunakan teknik terbaru. Fasilitasnya meliputi pasar, pusat konperensi, ruang pameran yang besar, jalur-jalur jalan, taman-taman, saluran-saluran air dan sebuah akuarium. Darling Harbour ini telah menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan dan merupakan tempat rekreasi yang populer bagi penduduk kota Sydney.
Pembangunan seperti Darling Harbour juga dapat dilihat di kota Melbourne dan Brisbane
Penanganan masalah lingkungan
Pembangunan jalur kereta api tidak dapat mengejar laju kecepatan pembangunan dalam perluasan daerah perkotaan. Oleh karena itu, banyak orang Australia pergi ke tempat kerja pada pagi hari dan pulang kerja di sore hari dengan menggunakan mobil. Kebanyakan keluarga Australia mempunyai mobil, dan jumlah pemilikan mobil yang tertinggi adalah di daerah pinggiran kota.
Asian Field Study Centres
Gambar 8.14: Lalu lintas macet di jalan raya yang lama
Kemacetan lalu lintas telah menjadi masalah di kota-kota besar di Australia. (Lihat Gambar 8.14) Ketika orang pergi atau pulang dari bekerja, banyak jalanan yang penuh dengan lalu lintas. Keadaan ini serupa dengan di Jakarta. Ada beberapa gagasan untuk memecahkan masalah ini. Salah satunya adalah dengan membangun lebih banyak jalan raya dan jalur mobil. (Lihat Gambar 8.15) Dengan membangun lebih banyak jalan dan jalur mobil, berarti bahwa harus ada gedung-gedung yang dirobohkan dan pohon-pohon yang ditebang. Hal ini juga berarti bahwa akan ada lebih banyak orang yang mungkin ingin menggunakan mobil sebagai alat angkutan.
Asian Field Study Centres
Gambar 8.15: Lalu lintas yang berjalan lebih lancar di
jalur motor
Tidak semua orang Australia setuju bahwa kita memerlukan mobil untuk angkutan; ada yang mengatakan bahwa akan lebih baik jika terdapat lebih banyak angkutan umum, seperti kereta api, bis, trem, dan kapal tambang. Jalur kereta api telah dibangun di atas lahan yang memang disediakan untuk itu. Jadi, kereta api tidak perlu berebut jalur dengan mobil di jalan raya. Trem dan bis biasanya menggunakan jalur jalan raya yang sama dengan jalur untuk mobil sehingga menambah kemacetan di jalan raya. Beberapa orang berpendapat bahwa jalan kereta api bawah tanah adalah cara yang terbaik untuk menyediakan angkutan, karena suaranya tidak bising dan tidak menggunakan jalur di atas tanah yang sangat diperlukan tersebut.
Pencemaran udara dan suara
Semua jenis angkutan menyebabkan semacam pencemaran udara dan pencemaran suara. Mobil, bis, dan truk mengeluarkan gas karbon monoksida ke dalam lapisan udara, dan hal ini sangat menyebabkan timbulnya pencemaran udara. Gas buangan dari kendaraan bermotor juga mengeluarkan asap fotokimiawi yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Asap semacam ini seringkali tampak di kota-kota, seperti Sydney dan Melbourne. Bensin yang digunakan sebagai bahan bakar mobil seringkali dicampur dengan unsur timah untuk menambah daya kemampuan mobil. Unsur timah itu juga dapat membahayakan kesehatan manusia. Sekarang ada lebih banyak mobil yang dirancang untuk menggunakan bensin yang tidak dicampuri unsur timah. Ini akan mengurangi pencemaran udara.
Pembangunan jalur kendaraan bermotor menyebabkan terpusatnya lalu lintas di daerah-daerah tertentu dan membantu memisahkannya dari daerah pemukiman. Meskipun cara ini menambah pencemaran udara dan suara di sepanjang jalur kendaraan bermotor, cara ini dapat mengurangi pencemaran udara dan suara di daerah-daerah permukiman.
Perawatan gedung dan tempat bersejarah
Kota-kota Australia sedang berubah secara pesat dengan adanya jalan raya
dan gedung-gedung modern. Namun, beberapa gedung bersejarah perlu dipertahankan.
Oleh karena itu, telah
dibuat peraturan untuk mempertahankan gedung-gedung dan tempat-tempat
bersejarah yang penting. Dengan demikian, generasi mendatang dapat melihat
dan menghargainya. Salah satu contohnya adalah gedung Queen Victoria
di jantung kota Sydney (Lihat Gambar 8.16). Gedung
ini telah diperbaiki menjadi sebuah pusat pertokoan. Lingkungan the
Rocks di dekat Pelabuhan Sydney juga dipertahankan dan dirawat. Gedung
ini untuk mengingatkan pengunjung kepada penampilan Sydney pada zaman
dulu.
Sydney City Council
Gambar 8.16: Pusat pertokoan Gedung Ratu Victoria di
jantung kota Sydney
Pengelolaan kota-kota besar dengan baik sangat penting di Australia. Setiap kota besar di Australia dibagi menjadi beberapa dewan kotapraja. Hal ini memungkinkan adanya keikutsertaan masyarakat dalam menjaga dan merencanakan tata kota. Fasilitas seperti tempat bermain, taman, dan kolam renang perlu disediakan untuk kepentingan umum. Perumahan rakyat dibangun untuk orang-orang yang tidak mampu memiliki rumah sendiri.
Gold Coast: Sebuah daerah wisata
Banyak daerah pantai di Australia yang populer bagi wisatawan. Beberapa kota-kota pantai telah berkembang karena adanya pariwisata. Sebagai contoh adalah jalur pantai panjang di sebelah tenggara kota Queensland. Di sini, daerah Gold Coast sangat terkenal sebagai daerah wisata.
Iklim yang hangat dan jalur pantai yang panjang telah menjadi daya tarik bagi para wisatawan (Lihat Gambar warna 11). Sejak tahun 1970-an daerah ini telah berkembang menjadi daya tarik wisata yang utama. Hotel-hotel besar telah dibangun di sepanjang pantai. Sebuah jalur baru untuk kereta api yang menghubungkan kota Brisbane dengan Gold Coast yang juga akan dihubungkan dengan jalur bis, sedang dalam tahap penyelesaian pembangunannya.
Collins Place, Melbourne
Gambar warna 11: (atas). Kota Gold Coast di pantai Queensland
selatan.
Kota-kota daerah pedalaman
Dalam Abad ke-19, daerah pemukiman menyebar ke daerah pedalaman di Australia. Sebagian penyebabnya adalah karena para penjelajah zaman dulu pulang dengan membawa cerita bahwa ada tanah pertanian yang kaya di sana. Namun, gersangnya daerah pedalaman dan iklimnya yang tidak dapat diandalkan telah menyebabkan sulitnya kehidupan di sana. Juga, ada kesulitan besar dalam masalah angkutan.
Beberapa kota pedalaman kemudian berkembang karena adanya pertanian atau pertambangan. Kota-kota kecil berkembang di daerah-daerah yang cocok untuk menanam gandum atau memelihara domba. Ditemukannya mineral seperti emas, timah, seng, dan perak telah menyebabkan dikembangkannya kota-kota pertambangan.
Beberapa kota pedalaman terletak di dekat sungai, dan di sini digunakan perahu untuk alat angkutan, tetapi daerah pedalaman Australia kering, dan hal ini menyebabkan tidak dapat diandalkannya sarana angkutan ini. Kemudian dibangunlah jaringan kereta api yang luas untuk melayani kota-kota pertanian dan pertambangan. Dengan demikian hasil-hasil pertanian dan pertambangan dimungkinkan untuk diangkut ke kota-kota pantai agar dapat dikonsumsi atau diekspor.
Australia cepat sekali menjadi pengekspor penting untuk hasil pertanian dan mineral. Saat ini, dengan adanya sistem angkutan jalan raya, kereta api, angkutan laut dan udara yang efisien, terjadilah hubungan antara daerah pedalaman dengan daerah pantai di Australia dan terciptalah hubungan yang efisien dengan dunia luar.
Kota-kota pertanian biasanya panjang umurnya, tetapi kota-kota pertambangan akan hilang pentingnya dan mungkin ditinggalkan apabila mineralnya sudah habis ditambang. Australia mempunyai beberapa kota pertambangan, misalnya:
- Broken Hill, NSW (tambang perak, timah, dan seng)
- Kalgoorlie, WA (tambang emas)
- Mt. Isa, Queensland (tambang tembaga)
- Weipa, Queensland (tambang bauksit),
- Iron Knob, SA (tambang bijih besi)
- Roxby Downs (tambang tembaga, emas, uranium dan perak - Lihat Gambar 6.12).
Broken Hill, sebuah kota pertambangan
Broken Hill terletak jauh di sebelah barat New South Wales (Lihat Gambar 8.17). Ini adalah sebuah kota yang didirikan di gurun pasir, yakni yang dibangun karena ditemukannya endapan mineral di sana di tahun 1884. Broken Hill terbukti kaya akan perak, timah dan seng. Penduduknya pernah mencapai jumlah tertinggi, yakni mencapai 36.000 orang. Saat ini banyak tambang-tambang itu yang telah habis dan penduduknya menurun jumlahnya menjadi 24.000 orang.
Broken Hill City Council
Gambar 8.17: Kota pertambangan Broken Hill
Broken Hill City Council
Gambar 8.18: Perguruan tinggi teknologi di kota
Kota ini mempunyai gedung-gedung bersejarah yang bagus (Lihat Gambar 8.18), sehingga berkembanglah kepariwisataan di sana. Jika semua tambang sudah tutup, kota Broken Hill hanya akan mengandalkan kepada kepariwisataan dan perdagangan dengan daerah peternakan domba di sekitarnya. Jika hal ini terjadi, Broken Hill akan menjadi kota yang jauh lebih kecil.
Meskipun iklimnya tidak mendukung, apa yang telah dicapai oleh Broken Hill merupakan contoh yang unik. Kota ini mempunyai sekolah khusus yang dilakukan melalui radio yang mengudarakan pelajaran kepada anak-anak yang tempat tinggalnya terlalu jauh, sehingga mereka tidak dapat pergi ke sekolah. Kota ini juga merupakan pangkalan bagi layanan medis yang disebut Royal Flying Doctor (Layanan Dokter Terbang) untuk orang-orang yang tempat tinggalnya jauh di pedalaman (Lihat Gambar 8.19).
Broken Hill City Council
Gambar 8.19: Ambulans dan pesawat Layanan Dokter Terbang
Rumah tangga dan keluarga
Pada tahun 1999 penduduk Australia hidup dalam 8 juta rumah tangga yang berlainan. Kebanyakan rumah tangga hanya terdiri atas satu keluarga. Rata-rata jumlah orang dalam setiap rumah tangga kira-kira kurang dari tiga orang. Kecilnya ukuran rumah tangga ini adalah karena tidak semua keluarga mempunyai anak. Banyak orang Australia, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, akan keluar dari rumah orang-tuanya ketika sudah dewasa untuk membentuk keluarga baru sendiri. Ada juga keluarga Australia yang memilih untuk tidak mempunyai anak.
Kira-kira 50% keluarga Australia mempunyai tanggungan anak. Di antara keluarga-keluarga ini, kira-kira 82%nya adalah keluarga yang mempunyai bapak-ibu, sedangkan sisanya adalah keluarga yang hanya berbapak atau beribu saja.
Persebaran usia dan jenis kelamin
Pada tahun 1994-1995 Rata-rata harapan hidup bagi orang Australia adalah 75 tahun untuk laki-laki dan 80.9 tahun untuk perempuan.
Kematian bayi dan harapan hidup di beberapa negara dapat dilihat pada Tabel 8.1.
Tabel 8.1 Usia Harapan Hidup dan Kematian Bayi di beberapa negara.
Kematian Bayi* |
Harapan Hidup | ||
---|---|---|---|
Lk. | Per. | ||
Australia Selandia Baru Kanada Amerika Serikat Britania Raya Cina Jepang Korea Indonesia Papua Nugini |
5.8 8.3 6.8 8.4 6.6 32.0 4.5 25.0 75.0 59.0 |
75.0 71.9 74.0 72.0 73.5 68.0 76.1 66.9 58.5 53.2 |
80.9 |
Sumber — Perserikatan Bangsa-Bangsa.
*Kematian bayi yang berumur kurang dari satu tahun dalam seribu kelahiran
Piramida Penduduk
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan dengan piramida penduduk.
Gambar 8.20: Piramida Penduduk Indonesia
Bentuk piramida penduduk Indonesia dapat dilihat pada Gambar 8.20. Piramida penduduk ini menggambarkan penduduk sedang mengalami pertumbuhan yang pesat karena jumlah kelahiran lebih besar dari kematian (piramid penduduk muda). Bentuk piramida penduduk Australia dapat dilihat pada Gambar 8.21. Piramida penduduk ini menggambarkan penduduk sedang mengalami pertumbuhan yang pelan dibanding dengan Indonesia.
Gambar 8.21: Piramida Penduduk Australia
Bentuk piramida penduduk Australia yang diproyeksikan dapat dilihat pada Gambar 8.22. Piramida penduduk ini menggambarkan jumlah penduduk pada tahun 2041. Menurut proyeksi ini penduduk Australia akan menjadi stabil (piramid penduduk tetap).
Gambar 8.22: Piramida Penduduk Australia, tahun 2041
(proyeksi)
Gambar 8.23: Penduduk Australia, tahun1788 sampai 2038
(proyeksi)
Halaman Berikutnya: BAB 8: Latihan untuk Siswa
Halaman Sebelumnya: BAB 7: Untuk
Guru